Prancis Akan Akui Negara Palestina, Saudi-Yordania Puji Macron: Babak Baru Diplomasi Timur Tengah

Keputusan terbaru pttogel dari Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk mengakui Negara Palestina sebagai negara merdeka menuai pujian dari berbagai pihak, termasuk Arab Saudi dan Yordania. Langkah ini dinilai sebagai terobosan berani di tengah stagnasi diplomasi global terhadap konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung selama puluhan tahun.


Macron Ambil Langkah Strategis di Tengah Ketegangan Global

Dalam sebuah pidato kenegaraan di Paris, Presiden Emmanuel Macron menyampaikan niat Prancis untuk secara resmi mengakui kedaulatan Negara Palestina. Keputusan ini disebut sebagai bentuk komitmen Prancis terhadap perdamaian yang adil dan abadi di Timur Tengah.

“Kami percaya bahwa solusi dua negara adalah satu-satunya jalan yang realistis dan adil untuk mencapai perdamaian. Oleh karena itu, Prancis akan secara resmi mengakui Negara Palestina,” ujar Macron dalam pernyataan resminya.

Langkah ini bukan hanya sinyal kepada Israel dan Palestina, tetapi juga kepada dunia internasional, bahwa Eropa — dan Prancis khususnya — bersedia memainkan peran yang lebih aktif dalam menyelesaikan konflik yang telah menelan banyak korban jiwa dan memperkeruh stabilitas regional selama beberapa dekade.

baca juga: perang-sengit-kamboja-dilaporkan-tembak-jatuh-1-dari-6-jet-tempur-f-16-thailand


Pujian dari Dunia Arab: Saudi dan Yordania Sambut Positif

Arab Saudi dan Yordania, dua negara penting dalam percaturan geopolitik Timur Tengah, langsung memberikan tanggapan positif terhadap langkah Prancis. Kementerian Luar Negeri Saudi menyatakan apresiasi mendalam atas “langkah berani” yang diambil Macron.

“Kerajaan Arab Saudi menyambut baik keputusan Republik Prancis untuk mengakui Negara Palestina. Ini adalah langkah penting menuju penyelesaian konflik secara adil dan sah,” demikian bunyi pernyataan resmi Saudi Press Agency.

Sementara itu, Yordania — yang memiliki peran penting dalam mengelola situs-situs suci Islam di Yerusalem Timur — menyebut langkah Prancis sebagai “pendekatan yang adil dan seimbang.”

“Keputusan Prancis mencerminkan keberpihakan kepada hukum internasional dan aspirasi rakyat Palestina yang sah,” ujar Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi.


Konstelasi Politik Internasional Berubah?

Langkah Prancis ini menambah daftar negara-negara Eropa yang mulai serius mempertimbangkan pengakuan terhadap Palestina. Sebelumnya, Irlandia, Spanyol, Norwegia, dan Slovenia juga telah mengambil langkah serupa. Hal ini menciptakan tekanan politik yang semakin besar terhadap negara-negara Barat lainnya, terutama Amerika Serikat dan Inggris, untuk meninjau kembali sikap mereka yang selama ini cenderung pro-Israel.

Meskipun pengakuan Palestina oleh negara-negara ini tidak secara otomatis menciptakan negara merdeka secara de facto, hal ini membawa bobot diplomatik dan moral yang signifikan. Dunia internasional kini mulai bergerak untuk menyeimbangkan dinamika kekuatan yang selama ini sangat timpang.


Respons dari Israel dan AS

Seperti yang telah diprediksi, keputusan Prancis ini mendapatkan reaksi keras dari pemerintah Israel. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyebut langkah tersebut sebagai “sebuah kesalahan besar” dan mengklaim bahwa pengakuan terhadap Palestina akan “menghalangi proses perdamaian” karena dianggap memberikan legitimasi kepada kelompok yang dianggap mengancam keamanan Israel.

Sementara itu, Amerika Serikat yang selama ini menjadi sekutu utama Israel, masih belum memberikan pengakuan terhadap Negara Palestina. Pemerintahan Joe Biden mengimbau agar “langkah-langkah unilateral” tidak diambil tanpa melalui proses negosiasi langsung antara Israel dan Palestina.


Arah Baru Kebijakan Prancis di Timur Tengah

Langkah ini menunjukkan perubahan besar dalam pendekatan kebijakan luar negeri Prancis. Macron sebelumnya dikenal sangat berhati-hati dalam isu Israel-Palestina, namun sejak meningkatnya eskalasi kekerasan di Gaza dan wilayah pendudukan, posisi Prancis mulai bergeser ke arah yang lebih aktif dan vokal dalam mendukung hak-hak rakyat Palestina.

Banyak analis menilai bahwa Macron tengah memanfaatkan momentum ketegangan global terhadap Israel pasca invasi ke Gaza dan krisis kemanusiaan yang memburuk, untuk menempatkan Prancis sebagai pemimpin diplomasi internasional yang netral dan berani.


Penutup: Harapan Baru untuk Palestina

Keputusan Prancis untuk mengakui Negara Palestina bukan hanya langkah simbolik, tetapi juga sinyal kuat kepada masyarakat internasional bahwa perjuangan rakyat Palestina masih menjadi agenda penting di dunia. Dukungan dari negara-negara besar seperti Prancis diharapkan dapat membuka kembali jalur diplomasi yang selama ini tertutup.

Dengan adanya dukungan dari negara-negara besar Eropa, serta pujian dari negara-negara Arab, Palestina kini memiliki pijakan lebih kuat di forum internasional. Namun jalan menuju perdamaian sejati masih panjang. Tantangan ke depan tetap besar, tetapi harapan baru kini mulai tumbuh — dan Prancis telah menyalakan salah satu obornya.

sumber artikel: jdid99.id

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top