Makassar – Sebuah tragedi menimpa para pendaki pttogel Gunung Bawakaraeng, Sulawesi Selatan, saat memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-80. Sebanyak 32 pendaki mengalami hipotermia akibat cuaca ekstrem yang terjadi di puncak gunung tersebut. Satu orang dilaporkan meninggal dunia, sementara sisanya berhasil dievakuasi dengan kondisi kritis dan memerlukan perawatan medis intensif.
Kronologi Kejadian
Menurut informasi yang dihimpun, rombongan pendaki terdiri dari para pecinta alam dari berbagai daerah yang sengaja memilih tanggal 17 Agustus untuk merayakan HUT RI dengan pendakian simbolik ke Gunung Bawakaraeng. Gunung ini dikenal dengan medan yang menantang dan perubahan cuaca yang cepat, sehingga membutuhkan persiapan fisik dan mental yang matang.
Pada awal pendakian, kondisi masih relatif normal. Namun, ketika rombongan berada di ketinggian sekitar 2.500 meter, cuaca berubah drastis. Hujan lebat disertai angin kencang membuat suhu turun drastis. Banyak pendaki yang tidak membawa perlengkapan lengkap untuk menghadapi suhu ekstrem, sehingga beberapa dari mereka mengalami hipotermia.
Hipotermia adalah kondisi medis yang terjadi ketika tubuh kehilangan panas lebih cepat daripada kemampuan untuk memproduksi panas, sehingga suhu inti tubuh turun drastis di bawah normal (36°C). Kondisi ini dapat menyebabkan gangguan fungsi organ, penurunan kesadaran, dan dalam kasus ekstrem, kematian.
Upaya Evakuasi
Tim SAR gabungan dari Basarnas, Polres Gowa, dan relawan pecinta alam segera diterjunkan begitu laporan darurat diterima. Evakuasi dilakukan dalam kondisi sulit karena medan licin dan cuaca yang tidak bersahabat. Tim SAR menggunakan teknik evakuasi vertikal dan horizontal untuk menurunkan pendaki ke pos terdekat.
Satu pendaki ditemukan meninggal dunia di lokasi akibat hipotermia berat. Jenazah langsung dibawa turun untuk diserahkan kepada pihak keluarga. Sisanya, sebanyak 31 orang, dibawa ke rumah sakit di Kabupaten Gowa dan Makassar untuk mendapatkan perawatan intensif. Beberapa dari mereka masih mengalami gejala hipotermia, seperti menggigil hebat, kesulitan berbicara, dan kebingungan.
Pesan dari Pihak Berwenang
Kapolres Gowa menekankan pentingnya persiapan yang matang sebelum melakukan pendakian, terutama ke gunung dengan medan ekstrim seperti Bawakaraeng. “Pendaki wajib membawa perlengkapan lengkap, termasuk pakaian hangat, makanan dan minuman bergizi, serta mengetahui kondisi cuaca terkini. Jangan meremehkan perubahan cuaca di gunung,” ujar Kapolres.
Basarnas juga menegaskan bahwa meski pendakian untuk memperingati momen nasional seperti HUT RI sah-sah saja, keselamatan tetap harus menjadi prioritas. “Keselamatan pendaki lebih penting daripada perayaan atau simbolik semata,” jelasnya.
Rekapitulasi Kejadian Hipotermia di Gunung
Gunung Bawakaraeng sendiri sudah tercatat beberapa kali menjadi lokasi insiden hipotermia. Curah hujan tinggi, suhu ekstrem, dan medan terjal membuat pendakian gunung ini cukup berisiko bagi pendaki yang kurang berpengalaman. Kasus ini menjadi pengingat bahwa olahraga alam bebas memerlukan perencanaan matang dan kepatuhan terhadap protokol keselamatan.
Saran untuk Pendaki
Para ahli mendesak agar setiap pendaki:
-
Memantau prakiraan cuaca sebelum dan saat pendakian.
-
Membawa pakaian hangat berlapis dan peralatan darurat.
-
Selalu mendaki dalam kelompok dan tidak meninggalkan anggota sendirian.
-
Mempelajari gejala hipotermia dan langkah pertolongan pertama.
-
Menjaga komunikasi dengan pihak berwenang atau tim SAR melalui radio atau ponsel satelit.
Kejadian ini menjadi peringatan keras bagi seluruh pendaki di Indonesia. Meski semangat nasionalisme dan petualangan tinggi, keselamatan tetap harus menjadi prioritas utama agar momen perayaan HUT RI tidak berubah menjadi tragedi.